Dorong Akses Gizi Nasional, Danantara dan BGN Teken MoU Perkuat Pembiayaan SPPG

photo

JAKARTA, 20 NOVEMBER 2025 — Danantara Indonesia melalui PT Danantara Asset Management (Persero) resmi menandatangani Nota Kesepahaman dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan program prioritas pemerintah agar manfaatnya menjangkau masyarakat secara luas.

Program MBG dirancang sebagai investasi pembangunan jangka panjang. Selain memastikan pemenuhan gizi bagi anak-anak dan ibu menyusui, program ini juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM pangan, koperasi desa, petani, nelayan, hingga peternak dalam rantai pasokan.

Dengan demikian, MBG tidak hanya berorientasi pada kesehatan, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan kerja dan penguatan rantai pasok.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa Program MBG merupakan fondasi penting dalam membangun kualitas generasi masa depan.

“Dengan dukungan pembiayaan yang terstruktur dan akuntabel, Danantara Indonesia berkomitmen memperkuat ekosistem layanan gizi nasional agar benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sebagai pengelola investasi dan aset strategis negara, Danantara Indonesia menghadirkan skema pembiayaan terarah yang dapat diakses pelaku usaha untuk mempercepat pembangunan SPPG. Melalui kredit dengan persyaratan yang seragam di seluruh perbankan di bawah koordinasi Danantara, proses pembangunan SPPG diharapkan lebih cepat, profesional, dan menghasilkan layanan gizi yang lebih berkualitas.

Rosan menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi wujud sinergi antara pemerintah, perbankan, dan lembaga pengelola investasi negara dalam memperkuat infrastruktur pendukung Program MBG.

“Skema pembiayaan ini bukan sekadar pendanaan, tetapi upaya membangun tata kelola yang transparan dan profesional. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan inklusif, pembangunan SPPG dapat dipercepat sehingga mutu layanan gizi meningkat dan ekonomi lokal ikut tumbuh,” katanya.

Dari sisi ketahanan gizi nasional, keberadaan SPPG menjadi faktor penting dalam memastikan distribusi gizi berlangsung teratur, cepat, dan sesuai standar. SPPG tidak hanya menjadi pusat distribusi makanan bergizi, tetapi juga sarana edukasi keluarga untuk menerapkan pola makan sehat—menjadikannya pilar pelayanan publik sekaligus pembangunan manusia.

Kepala BGN Prof. Dadan Hindayana menyampaikan bahwa ketersediaan SPPG yang memadai adalah kunci keberhasilan program MBG. “Sinergi dengan Danantara Indonesia akan memperkuat upaya kami dalam memperluas layanan gizi yang terukur dan berkualitas di seluruh wilayah,” katanya.

Pelaksanaan MoU ini akan dijalankan dengan prinsip tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan transparansi. Pengaturan teknis lebih lanjut akan dituangkan dalam perjanjian kredit antara mitra perbankan dan debitur untuk memastikan pembangunan SPPG berjalan sesuai regulasi.

Danantara Indonesia dan BGN meyakini bahwa kepastian skema pembiayaan ini akan mempercepat pembangunan SPPG sekaligus memperkuat peningkatan layanan gizi masyarakat secara berkelanjutan.