Investor Pasar Modal Lampaui 14 Juta SID
JAKARTA, 14 OKTOBER 2024 - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, hingga Kamis (3/10/2024) jumlah investor pasar modal di Indonesia telah melampaui 14 juta single investor identification (SID). Tepatnya sejumlah 14.001.651 SID. Tumbuh 1.833.590 SID baru dibanding akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.
Saat ini, sekitar 79 persen dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.
Pencapaian ini didukung strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, industri pasar modal memiliki peran penting mendorong pertumbuhan perekonomian negara. “Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Walau demikian, tetap harus disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat,” ujar Iman.
Pertumbuhan investor yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat diharapkan dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.
Sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024, BEI telah mengadakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta. Kegiatan yang dimaksud termasuk Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.
BEI juga aktif mengkampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham, yang sukses menarik perhatian generasi muda.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan, BEI terus mengembangkan infrastruktur digitalnya. Platform IDX Mobile yang saat ini sudah memiliki 193.968 pengguna. Platform ini bahkan menjadi salah satu pilar edukasi digital untuk mendapatkan informasi pasar modal yang mudah diakses dan akurat.
Pengembangan digital ini adalah bagian dari strategi BEI dalam mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia.
Direktur Pengembangan BEIJeffrey Hendrik mengatakan, angka jumlah investor pasar modal saat ini sebenarnya masih sedikit. Khususnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Namun, dengan semakin berkembangnya digitalisasi teknologi saat ini maka semakin banyak pula perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi investor untuk bertransaksi saham.
Hal tersebut dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia menjadi investor di pasar modal Indonesia.
Selain itu, sinergi antara BEI dan berbagai pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam pengembangan pasar modal. Dalam hal ini, Galeri Investasi (GI) BEI menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung literasi keuangan dan pasar modal di seluruh Indonesia.
Saat ini, BEI telah memiliki 927 GI BEI yang tersebar di berbagai daerah. "Galeri Investasi BEI tidak hanya menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal. Tetapi juga memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat umum dengan edukasi pasar modal," lanjut Jeffrey.
Dengan berbagai program edukasi seperti SPM yang diadakan di seluruh Kantor Perwakilan BEI, diharapkan akan semakin meningkatkan inklusifitas pasar modal Indonesia. Sekaligus menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada.
Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, BEI optimistis jumlah investor saham di Indonesia akan semakin bertumbuh. Seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan pasar modal di masyarakat.