Jadi Tumpuan Ekonomi Jatim, Dorong Inovasi Parekfaf Daerah
KOTA MOJOKERTO, 16 OKTOBER 2024 – Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih menjadi tumpuan ekonomi bagi Jawa Timur. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 77,33 persen.
“Sektor pariwisata di Jatim menjadi tumpuan kita. Sehingga tidak ada kata lain, kebijakan di Provinsi Jawa Timur adalah bagaimana mana berupaya meningkatkan dan mengembangkan sektor parekraf dan budaya,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menjadi pembicara dalam talkshow show case hasil inovasi 5 subsektor bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2024).
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan bahwa Jatim memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah. Di antaranya Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu. Selain itu pula, ada Majapahit’s Warrior Underwater Banyuwangi yang baru saja launching.
Sementara itu, Adhy menyebut, terdapat lima sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jatim. Di antaranya kuliner sebesar 36,74 persen, kriya 20,12 persen, fashion 12,28 persen, pertunjukan 10,9 persen dan musik sebesar 8,16 persen.
“Pariwisata erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Selain kekayaan alam, banyak sekali yang bisa kita jual dan tampilkan ke internasional. Salah satunya adalah wastra (batik). Dan itu bisa diwujudkan melalui ekonomi kreatif kita," ungkapnya.
Secara khusus soal batik, Adhy menekankan Jatim memiliki sejumlah corak batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah batik khas Kota Mojokerto yakni Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo dan Menara Tribuana Tungga Dewi.
Dalam acara talkshow tersebut juga dilakukan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta. Kemudian juga ada peluncuran atau launching kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-commerce Mojosadean.
“Kami atas nama Pemprov Jatim menyampaikan selamat atas dicetaknya Rekor MURI hari ini serta dilaunchingnya kuliner halal dan e-commerce di Kota Mojokerto. Semoga dapat berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045,” katanya.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara. “Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu,” ucapnya
Senada dengan itu, Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah. Tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.
“Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat,” katanya.
Dengan keberhasilan pemecahan rekor ini, lanjut Ali, Kota Mojokerto tidak hanya melangkah maju sebagai kota inovatif tetapi juga terus menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di masa depanKOTA MOJOKERTO, 16 OKTOBER 2024 – VNNMedia – Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih menjadi tumpuan ekonomi bagi Jawa Timur. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 77,33 persen.
“Sektor pariwisata di Jatim menjadi tumpuan kita. Sehingga tidak ada kata lain, kebijakan di Provinsi Jawa Timur adalah bagaimana mana berupaya meningkatkan dan mengembangkan sektor parekraf dan budaya,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menjadi pembicara dalam talkshow show case hasil inovasi 5 subsektor bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno di Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2024).
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan bahwa Jatim memiliki potensi kekayaan alam yang sangat melimpah. Di antaranya Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu. Selain itu pula, ada Majapahit’s Warrior Underwater Banyuwangi yang baru saja launching.
Sementara itu, Adhy menyebut, terdapat lima sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Jatim. Di antaranya kuliner sebesar 36,74 persen, kriya 20,12 persen, fashion 12,28 persen, pertunjukan 10,9 persen dan musik sebesar 8,16 persen.
“Pariwisata erat kaitannya dengan ekonomi kreatif. Selain kekayaan alam, banyak sekali yang bisa kita jual dan tampilkan ke internasional. Salah satunya adalah wastra (batik). Dan itu bisa diwujudkan melalui ekonomi kreatif kita," ungkapnya.
Secara khusus soal batik, Adhy menekankan Jatim memiliki sejumlah corak batik yang berasal dari berbagai daerah. Salah satunya adalah batik khas Kota Mojokerto yakni Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo dan Menara Tribuana Tungga Dewi.
Dalam acara talkshow tersebut juga dilakukan pemecahan Rekor MURI mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter dengan melibatkan 10.106 peserta. Kemudian juga ada peluncuran atau launching kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-commerce Mojosadean.
“Kami atas nama Pemprov Jatim menyampaikan selamat atas dicetaknya Rekor MURI hari ini serta dilaunchingnya kuliner halal dan e-commerce di Kota Mojokerto. Semoga dapat berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto yang telah berkontribusi dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Saya mengapresiasi Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif yang merupakan lokomotif masa depan Indonesia emas 2045,” katanya.
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jatim sangat berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke mancanegara. “Jatim telah menjadi top of mind pariwisata. Ada Bromo, Kawah Ijen dan Tumpak Sewu,” ucapnya
Senada dengan itu, Pj. Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan, dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, pengrajin batik, dan masyarakat, acara ini bukan hanya menciptakan sejarah. Tetapi juga memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset budaya dan ekonomi yang vital bagi Kota Mojokerto.
“Melalui gotong royong, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun masa depan ekonomi kreatif Mojokerto yang lebih kuat,” katanya.
Dengan keberhasilan pemecahan rekor ini, lanjut Ali, Kota Mojokerto tidak hanya melangkah maju sebagai kota inovatif tetapi juga terus menunjukkan bahwa kolaborasi masyarakat dan gotong royong adalah kunci untuk mencapai kesuksesan di masa depan.