Kadisnakertrans Jatim Luncurkan Bimbingan Wirausaha Baru
Malang, 8 Oktober 2024 – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, membuka kegiatan Bimbingan Wirausaha Baru (WUB) yang bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas lapangan kerja pada tahun 2024. Dalam sambutannya Sigit Priyanto menekankan bahwa pengangguran tetap menjadi tantangan utama yang harus dihadapi, dengan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diharapkan mampu mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.
"Meskipun kesempatan kerja terbuka lebar, masih terdapat masalah ketidakcocokan antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan pasar yang mengakibatkan pengangguran," ujar Sigit saat membuka acara yang berlangsung di Malang, Selasa (8/10/2024).
Berdasarkan rilis BPS Jawa Timur pada Februari 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim tercatat sebesar 3,74 persen, menurun 0,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi positif ini juga terlihat dari peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang mencapai 73,02 persen, naik 1,52 persen dari tahun lalu.
Sigit mengungkapkan, banyak angkatan kerja muda yang kesulitan memasuki sektor formal akibat kurangnya pengalaman dan keterampilan. Untuk itu, Disnakertrans Jatim berkolaborasi dengan balai latihan kerja guna memperluas kesempatan kerja, khususnya di sektor informal, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan.
"Kewirausahaan dianggap sebagai langkah strategis untuk mengurangi pengangguran, mengubah individu dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Seorang wirausaha tidak hanya dituntut untuk menjalankan usaha, tetapi juga harus memiliki keterampilan dalam memproduksi barang yang efisien dan kreatif," tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan wirausaha ditentukan oleh kemampuannya menciptakan produk unik yang memiliki daya saing. Untuk itu, motivasi dan daya juang yang tinggi sangat diperlukan agar wirausaha tidak mudah menyerah menghadapi kegagalan.
Sebagai informasi, kegiatan Bimbingan Wirausaha Baru ini melibatkan masyarakat dalam skema pemberdayaan, dengan fokus pada peningkatan keterampilan pembuatan makanan dan kewirausahaan di sektor informal.
Ia pun mengapresiasi upaya ini dan mengingatkan peserta untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, menjunjung kerjasama, dan bersinergi dengan pelaku usaha lainnya agar dapat membuka lebih banyak peluang.