Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2024 Tercatat 4,93 Persen
SURABAYA, 6 FEBRUARI 2025 - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,93 persen, sedikit melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di kisaran 5 persen. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan bahwa meskipun mengalami perlambatan, sektor Transportasi dan Pergudangan tetap menjadi motor utama pertumbuhan dengan kenaikan sebesar 9,50 persen dalam kategori produksi.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,49 persen.
“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur memang sedikit lebih rendah. Namun, stabilitas tetap terjaga dengan kontribusi kuat dari sektor transportasi dan konsumsi nonprofit,” ujar Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, Rabu (5/2/2025).
Secara tahunan (y-on-y), ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,03 persen pada Triwulan IV-2024. Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,39 persen. Sementara PK-LNPRT kembali menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi dalam komponen pengeluaran sebesar 9,53 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan Triwulan III-2024 (q-to-q), ekonomi Jawa Timur mengalami kontraksi sebesar 0,77 persen. Penurunan ini disebabkan oleh faktor musiman, terutama dalam sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan 26,24 persen. Sektor lain seperti Jasa Keuangan (-2,35 persen), Pengadaan Listrik dan Gas (-2,32 persen), serta Jasa Pendidikan (-0,23 persen) juga mencatat kontraksi.
“Kinerja triwulanan menunjukkan adanya faktor musiman yang berpengaruh pada sektor pertanian, namun sektor jasa lainnya masih tumbuh,” jelas Zulkipli.
Lapangan Usaha Industri Pengolahan tetap menjadi kontributor terbesar dalam struktur ekonomi Jawa Timur, dengan kontribusi sebesar 31,29 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mendominasi dengan kontribusi 60,96 persen.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2023, sektor transportasi dan administrasi pemerintahan tetap menjadi pilar utama dalam mempertahankan stabilitas ekonomi.
"Dengan prospek yang masih positif, sektor industri pengolahan diperkirakan akan terus menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di masa mendatang. Namun, tantangan berupa perlambatan di sektor pertanian dan jasa keuangan perlu menjadi perhatian dalam menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan," tuturnya lagi.
Dalam konteks nasional, ekonomi Pulau Jawa masih didominasi oleh DKI Jakarta dengan kontribusi 29,30 persen terhadap PDRB Pulau Jawa. Jawa Timur menyusul dengan 25,23 persen, diikuti Jawa Barat (22,49 persen), Jawa Tengah (14,48 persen), Banten (6,96 persen), dan DI Yogyakarta (1,54 persen)