PSEL Benowo Olah Sampah Jadi Listrik, Hasilkan 12 MW per Hari
SURABAYA, 8 Januari 2025 – Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, kembali mendapat sorotan. Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono untuk meninjau langsung fasilitas ini pada Selasa (7/1).
Fasilitas PSEL Benowo, yang telah beroperasi sejak 2021, menjadi proyek strategis nasional dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan. Proyek ini selaras dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
“PSEL Benowo adalah contoh konkret pengelolaan sampah modern yang dapat menjadi model untuk daerah lain di Indonesia,” ujar Pj. Gubernur Adhy.
Dibangun sejak 2012 melalui kerja sama Pemkot Surabaya dengan PT. Sumber Organik, fasilitas ini memanfaatkan teknologi Gasification Power Plant untuk mengolah sampah nonorganik dan Landfill Gas Power Plant untuk memanfaatkan gas metana dari sampah organik. Setiap hari, sebanyak 1.600 ton sampah rumah tangga diolah, menghasilkan listrik sebesar 12 Megawatt (MW).
Dari total energi yang dihasilkan, 9 MW dijual ke PLN dengan nilai kontrak mencapai Rp80 miliar per tahun. “Teknologi ini adalah yang pertama di Indonesia. Ini bukti bahwa Jawa Timur mampu menjadi pionir dalam solusi ramah lingkungan,” tambah Adhy.
Menteri Zulkifli Hasan juga memberikan apresiasinya atas keberhasilan Jawa Timur dan Surabaya dalam menghadirkan inovasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi.
“Pengelolaan sampah ini menyelesaikan masalah lingkungan sekaligus menghasilkan energi terbarukan untuk masyarakat,” ungkap Zulkifli.
Melalui proyek ini, pemerintah berharap pendekatan waste to energy dapat diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia, terutama dalam mengatasi permasalahan sampah yang semakin meningkat seiring pertumbuhan populasi dan ekonomi.