Rosan Roeslani : Investasi 2024 Lampaui Target
JAKARTA, 6 FEBRUARI 2025 - Realisasi investasi sepanjang 2024 berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah, dengan total investasi mencapai Rp1.714,2 triliun. Capaian ini turut mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja hingga 2.456.130 orang, naik 34,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menuturkan, dari total investasi tersebut, 52,2% atau Rp895,4 triliun mengalir ke luar Pulau Jawa. Sedangkan 47,8% atau Rp818,8 triliun terserap di Pulau Jawa.
"Sementara berdasarkan sumber modalnya, penanaman modal asing (PMA) tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN), dengan porsi 52,5 persen atau Rp900,2 triliun untuk PMA dan 47,5 persen atau Rp814 triliun untuk PMDN," kata Rosan.
Lima provinsi dengan realisasi investasi terbesar sepanjang 2024 adalah Jawa Barat (14,7 persen), DKI Jakarta (14,1 persen), Jawa Timur (8,6 persen), Sulawesi Tengah (8,2 persen), dan Banten (6,2 persen). Di sisi lain, lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia adalah Singapura (20,1 miliar dolar), Hong Kong (8,2 miliar dolar), China (8,1 miliar dolar), Malaysia (4,2 miliar dolar), dan Amerika Serikat (3,7 miliar dolar).
Sektor hilirisasi turut memberikan kontribusi signifikan terhadap total investasi nasional dengan nilai Rp407,8 triliun atau 23,8%. Sektor ini mencakup industri mineral, kehutanan (Rp64 triliun), kelapa sawit dan kertas (Rp67,1 triliun), minyak dan gas petrokimia (Rp23,1 triliun), serta baterai kendaraan listrik (Rp8,4 triliun).
Dengan capaian positif ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi yang lebih besar dalam lima tahun ke depan. Berdasarkan proyeksi Bappenas, target investasi 2025 ditetapkan Rp1.905 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp2.175 triliun pada 2026, dan Rp2.567 triliun pada 2027.
Untuk 2028, investasi diharapkan mencapai Rp2.969 triliun guna mendukung pertumbuhan ekonomi 7,7%. Sementara pada 2029 target investasi sebesar Rp3.414 triliun ditetapkan agar pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen.
"Pemerintah optimistis bahwa dengan kebijakan yang tepat dan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto, pertumbuhan investasi dapat dipercepat demi mencapai target ekonomi sebelum 2029," pungkasnya.