Semburan Gas di Sungai Rungkut, PGN Pastikan Layanan Tetap Aman
SURABAYA, 21 OKTOBER 2025 — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merespons cepat laporan masyarakat terkait munculnya semburan air berbau gas di kawasan Sungai Rungkut Tengah, Surabaya.
Perusahaan langsung menurunkan tim tanggap darurat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kondisi aman serta mengidentifikasi posisi jaringan pipa gas di sekitar lokasi kejadian.
“Begitu laporan diterima, tim kami langsung bergerak ke lapangan untuk memastikan keamanan masyarakat dan jaringan gas bumi. Sebagai langkah pengamanan, aliran gas di jalur sekitar lokasi kami tutup sementara pada Jumat (17/10) pukul 17.00, dan setelah itu semburan berhenti sepenuhnya,” ujar General Manager Sales and Operation Region III PGN, Hedi Hedianto.
Hedi menegaskan, langkah tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk melindungi keselamatan masyarakat sekaligus menjaga keandalan pasokan gas bumi.
“Kami pastikan pelayanan kepada pelanggan tetap berjalan normal tanpa gangguan. Investigasi terus kami lakukan untuk mengetahui penyebab pasti munculnya semburan,” tambahnya.
Sebelumnya, fenomena tak biasa ini sempat menghebohkan warga Rungkut Madya, Surabaya, setelah gelembung-gelembung gas terlihat di permukaan air sungai sejak Kamis (16/10) siang.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim teknis PGN segera diterjunkan ke lokasi pada pukul 14.00 WIB untuk melakukan pemeriksaan lapangan.
“Benar ada laporan soal gelembung di Sungai Rungkut Madya Utara. Kami sudah menerjunkan tim sejak pukul dua siang untuk melakukan pemeriksaan,” jelas Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi.
Dari hasil pengecekan awal, PGN memastikan seluruh jaringan pipa gas di sekitar lokasi berada dalam kondisi aman. Penyaluran gas ke pelanggan juga tetap berjalan normal dengan tekanan stabil.
“Kami periksa seluruh instalasi, tidak ada kendala dan tekanan gas stabil. Jadi, sementara ini tidak ada indikasi kebocoran dari jaringan pipa PGN,” tegas Rais.
Meski begitu, alat ukur yang dibawa tim PGN mendeteksi adanya kandungan gas metana (CH₄) pada gelembung air. Menurut Rais, gas tersebut bisa saja berasal dari sumber alami di bawah tanah, bukan dari jaringan distribusi PGN.
“Kemungkinannya banyak — bisa dari gas alami atau dari saluran lain. Karena itu kami lakukan pemeriksaan menyeluruh dan memantau tekanan dari semua jaringan,” ujarnya.
Hingga kini, tim PGN masih melakukan penggalian di titik kemunculan gelembung untuk memastikan sumbernya secara pasti, sambil terus melakukan pemantauan lapangan. Rais juga mengimbau warga agar tidak mendekati area semburan dan menghindari aktivitas yang berpotensi memicu api.
“Petugas kami masih bekerja di lapangan. Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah proaktif melapor dan ikut menjaga area tetap aman,” tutupnya.